MP3

Friday, June 15, 2018

THE MUMMY MENJADI PEMBUKA SERI FILM DARK UNIVERSE

 
Universal Pictures baru saja mengumumkan bahwa seri film yang melibatkan karakter monster klasik seperti Dracula dan Frankenstein akan memiliki waralaba sendiri bertemakan Dark Universe. Sebuah logo telah dipamerkan, dan The Mummy yang akan tayang pada 9 Juni 2017 mendatang dipastikan menjadi film pertama dalam waralaba tersebut.

Beberapa hal lain terkait Dark Universe juga sudah mulai diumumkan. Menurut rilis dari Universal Pictures, dikabarkan bahwa musik-musik untuk waralaba ini nantinya bakal dikerjakan oleh komposer Danny Elfman.

Nama sutradara pemenang Piala Oscar, Bill Condon, juga disebut akan mengarahkan film Bride of Frankenstein ke dalam waralaba Dark Universe ini. Bride of Frankenstein sendiri dijadwalkan tiba di bioskop pada 14 Februari 2019 mendatang. Sebelumnya, Bill juga sempat terlibat dalam produksi film musikal Beauty and the Beast.


Sementara untuk film The Mummy, Alex Kurtzman bertindak sebagai sutradara. Tak hanya itu, ia bahkan merangkap sebagai produser The Mummy bersama dengan Chris Morgan (penulis skenario film-film Fast and Furious). Keduanya bersama-sama bekerjasama mengembangkan film-film untuk waralaba Dark Universe.

Setelah The Mummy, Bride of Frankenstein akan menjadi film berikutnya dalam waralaba Dark Universe yang siap menghiasi layar lebar. Namun masih belum ada pengumuman siapa nama artis yang bakal terlibat dalam film tersebut. Film lain yang juga telah diumumkan oleh Universal adalah The Invisible Man dengan Johnny Depp sebagai bintang utamanya dan Frankenstein Monster yang dibintangi Javier Bardem.

Dalam film The Mummy, Tom Cruise berperan sebagai Nick Morton, sementara Russell Crowe memerankan karakter Dr. Henry Jekyll, dan Sofia Boutella menjadi Ahmanet alias The Mummy.

STRATTON: KISAH PARA AGEN RAHASIA MI6 MELAWAN KEJAHATAN TERORISME


Dunia intelijen memang selalu menjadi tema menarik dalam sebuah film aksi. Para agen rahasia yang ditampilkan dalam genre film ini seringkali digambarkan sebagai jagoan yang mumpuni. Selain cerdik dan berdedikasi, para agen ini juga jago melibas lawannya di medan pertempuran.

Stratton adalah film terbaru yang akan menceritakan hal ini. Film ini mengangkat cerita tentang badan telik sandi milik Inggris, MI6. Stratton yang dijadikan sebagi judul film ini merujuk kepada nama salah seorang agen yang dibintangi oleh aktor Inggris, Dominic Cooper.

Agen Stratton mendapat tugas untuk mengamankan sebuah senjata kimia berbahaya di Iran. Namun sayang, misi yang ia jalankan berujung kegagalan. Sang partner yang sekaligus sahabatnya menjadi korban dalam misi ini, bahkan MI6 juga dituding tidak becus dalam menjalankan operasi ini.

Meski telah gagal di misi yang pertama, Stratton dipercaya kembali oleh sang atasan untuk menangani operasi ini. Kali ini ia ditemani rekan baru bernama Hans (Austin Stowell), seorang prajurit muda cerdas namun agak sedikit emosional. Ia juga ditemani seorang agen cerdas wanita bernama Aggy (Gemma Chan). Agen MI6 bernama Cummings (Tom Felton) yang sebelumnya lebih banyak bekerja dari kantor, kali ini juga ikut menemani Stratton.
 
 
Dari hasil penelusuran Stratton bersama rekan-rekannya, ternyata ada sosok pria berbahaya yang menjadi dalang di balik kegagalan misinya di Iran. Stratton dan kawan-kawan harus berhadapan dengan pria berbahaya ini untuk bisa mencegah terjadinya serangan terorisme yang memanfaatkan senjata kimia berbahaya. Namun satu hal yang luput dari perhatian mereka, bahwa ternyata ada seorang pengkhianat di antara mereka.

Membaca sinopsis singkat di atas, film Stratton sebenarnya memiliki premis sederhana yang mungkin sudah sangat akrab bagi para penikmat film, yaitu tentang agen dan misi rahasia yang mereka jalankan.

Yang sedikit berbeda dari Stratton, para agen dalam film ini digambarkan dalam nuansa yang terbilang abu-abu. Jika biasanya para agen selalu digambarkan sebagai sosok protagonis yang melindungi, berbeda halnya dengan film ini. Para agen dalam film ini terkadang juga menjadi sosok pembunuh berdarah dingin. Ini terlihat dari bagaimana mereka memanfaatkan anak-anak hanya demi kepentingan mereka untuk mendapatkan informasi. Bahkan mereka juga tak segan untuk membunuh orang yang mereka anggap tak dibutuhkan lagi.

Thursday, June 14, 2018

6 MOMEN FILM WONDER WOMAN YANG PALING MENGEJUTKAN

 
Film Wonder Woman yang telah tayang di bioskop sejak akhir Mei lalu telah sukses memukau para kritikus dan berhasil meraih skor tinggi. Para penonton juga tampak puas dengan film superhero DC yang satu ini. Alhasil, film ini juga berhasil meraup pendapatan tinggi di Box Office.

Wonder Woman memang menyuguhkan tampilan visual yang memanjakan mata para penonton. Alur ceritanya juga terbilang menarik dan ditopang oleh akting yang apik. Tak hanya itu, Wonder Woman juga menyuguhkan beberapa adegan yang cukup mengejutkan penonton. Apa saja adegan itu? Simak ulasannya berikut ini.

1. Wayne Enterprise

Tentu tidak mengherankan jika kemudian Wonder Woman dikaitkan dengan superhero DC lain, karena memang keberadaan Wonder Woman juga tergabung dalam waralaba DC Extended Universe. Sejak menit awal, keterkaitan itu sudah diperlihatkan. Mobil kurir milik Wayne Enterprise utusan Bruce Wayne alias Batman sudah terlebih dahulu muncul di layar.

2. Kekuatan di Themyscira

Satu momen yang cukup mengejutkan adalah saat Diana alias Wonder Woman sedang latihan bertarung melawan kaum Amazon lainnya hingga akhirnya menyisakan ia dan bibinya, Antiope. Diana nampak memperlihatkan kekuatan aslinya saat dirinya mulai terdesak, kekuatan yang juga pernah penonton saksikan di Batman v Superman: Dawn of Justice. Klimaks di film ini juga memperlihatkan kembali kekuatan asli Wonder Woman dan sekaligus mengungkap jati dirinya.


3. Antiope

Karakter Antiope yang dibuat sedemikian rupa dalam film ini membuat para penonton merasakan emosi yang kuat antara jenderal Themyscira itu dengan Diana. Saat Themyscira diserbu oleh sekelompok tentara Nazi, Antiope berusaha untuk melindungi Diana yang akhirnya berujung pada meregangnya nyawa bibi Wonder Woman tersebut. Dari situlah kemudian Diana mendapatkan salah satu aksesoris yang dikenakan Wonder Woman.

4. Ares

Karakter tokoh antagonis Ares dalam film ini menjadi misteri terbesar yang mengundang penasaran. Pasalnya, sejak awal penonton hanya diperkenalkan dengan sosoknya sebagai Dewa Perang, namun tidak diketahui bagaimana sosok dan wajahnya. Alhasil, poin utama cerita dalam film ini adalah pencarian Wonder Woman terhadap Ares. Menjelang klimaks, barulah terungkap siapa sebenarnya sosok Ares yang selama ini dicari oleh Diana.

5. Pedang Pembunuh Dewa

Bagian ini yang mungkin sangat mengejutkan penonton. Pasalnya, dari awal penonton dijejali anggapan bahwa hanya pedang Godkiller satu-satunya senjata yang mampu membunuh sang Dewa Perang, Ares. Namun ketika Wonder Woman telah berhasil menemukan Ares, pedang sakti tersebut malah justru hancur saat digunakan untuk menusuk Ares.

6. Nasib Steve Trevor

Sosok Steve Trevor memang sejak awal ditunjuk sebagai karakter protagonis utama pria dalam film ini. Kehadirannya bisa dibilang berhasil menghidupkan film. Jelang klimaks, penonton dibuat terkejut dengan nasib Steve dan harus merelakan kehadirannya. Namun, dari sinilah kekuatan sejati Wonder Woman muncul.
 
 

THE MUMMY: KEBANGKITAN AHMANET YANG MEMBAWA PETAKA

 
Beberapa tahun yang lalu, mendengar judul The Mummy mungkin langsung mengingatkan kita pada sosok Brendan Fraser yang membintangi tiga film tentang mumi atau film ikonis tahun 1932 yang dibintangi Boris Karloff. Dan kini, bakal ada satu nama lagi yang melekat pada film tersebut, yaitu Tom Cruise.

Reboot film The Mummy yang beberapa waktu lalu rilis di Indonesia menghadirkan aktor tampan Tom Cruise sebagai pemeran utamanya. Menariknya, film ini juga menjadi pembuka untuk waralaba baru Dark Universe. Berbeda dari dua waralaba besar seperti DC dan Marvel yang menampilkan karakter-karakter superhero, Dark Universe akan mengantarkan penonton memasuki sebuah dunia yang penuh monster.

Dark Universe membuka kisahnya melalui The Mummy, menceritakan tentang petualangan nekat seorang penjarah harta bernama Nick Connor (Tom Cruise) yang sedang berburu harta karun di Irak. Dalam perjalanan ini, Nick hanya berbekal sebuah peta yang ia curi dari seorang arkeolog wanita beranama Jenny Halsey (Annabelle Wallis). Tanpa diduga, ia menemukan peti mati kuno yang terkubur jauh di bawah tanah.

Akhirnya, Nick dan Jenny membawa peti tersebut ke Inggris untuk dilakukan identifikasi. Namun ada yang tidak mereka sadari, bahwa di dalam peti tersebut terbaring tubuh Ahmanet (Sofia Boutella), seorang putri mesir kuno yang dihukum dengan cara dimumi hidup-hidup karena dianggap telah sesat.

Peristiwa aneh terjadi saat pesawat mulai lepas landas. Rekan Nick, Chris (Jake Johnson) secara tiba-tiba menyerang para penumpang yang ada di pesawat tersebut. Kemudian disusul dengan ribuan kawanan burung gagak yang menabrakkan diri ke pesawat. Akibatnya, pesawat mengalami kecelakaan yang berujung pada kematian Nick Connor.

Sesuatu yang mengejutkan kembali terjadi, Nick Connor tiba-tiba hidup kembali saat dibaringkan di kamar jenazah. Di sisi lain, Ahmanet juga terlihat bangkit dari tidurnya dan mulai membangkitkan kekuatan mengerikan yang dimilikinya.

Kombinasi Unsur Horor, Komedi, dan Aksi Film The Mummy

Sebagai pembuka Dark Universe, tentu saja The Mummy memikul beban yang tak ringan. The Mummyharus bisa mengenalkan waralaba baru ini ke publik dan membangun kesan yang bagus untuk film-film Dark Universe berikutnya.

The Mummy tampaknya memilih untuk mengusung konsep gado-gado. Sang sutradara, Alex Kurtzman, memadukan berbagai unsur seperti laga, komedi, juga horor dalam film ini.

Unsur laga dalam film ini terlihat saat Tom Cruise menghadapi para pasukan mayat hidup yang dibangkitkan Ahmanet. Kemunculan awal Ahmanet menjadi bagian horor yang mengingatkan kita pada adegan-adegan horor film masa kini. Misalnya saja saat Ahmanet secara diam-diam dan mengejutkan menyelinap di balik punggung Nick. Performa apik Sofia Boutella saat memerankan Ahmanet dengan gerakan-gerakannya yang tidak manusiawi membuat nuansa horornya makin menantang.
 
 
Dari segi humor, barangkali celetukan-celetukan di tengan adegan laga di film ini sedikit mengingatkan kita pada lelucon-lelucon khas Marvel. Meskipun ada beberapa humor yang masih terasa garing dalam film ini.

Sayangnya, kombinasi beragam unsur yang diusung tidak bisa menghindarkan The Mummy dari berbagai kritikan yang dianggap menjadi kelemahan film ini, terutama dari segi skenario. Di antaranya pada bagian awal film yang dianggap terasa sedikit bertele-tele, latar belakang Ahmanet yang dijelaskan berulang kali salah satunya.

Bukan hanya itu, karakter Nick Conner dan Jenny Halsey dianggap terlalu instan dan kurang dinamis. Ikatan emosional Nick terhadap Jenny juga dinilai terasa prematur dan kurang pendalaman. Apalagi setelah melihat bagian akhir film mengenai keputusan besar yang harus diambil karakter Nick. Padahal, ikatan keduanya sebenarnya menjadi hal yang sangat menarik untuk dieksplorasi.

Karakter Ahmanet yang menjadi salah satu magnet terbesar film ini juga terbilang berlapis-lapis. Selain dikesankan sebagai tokoh antagonis yang mengerikan, ia juga ditampilkan sebagai sosok yang rapuh. Namun, penampilan Ahmanet memang bagus dan tak kalah bersinar dari karakter Nick Connor yang menjadi fokus utama film.

Satu hal yang perlu dipuji dari The Mummy adalah design production film ini yang rapi dan apik. Misalnya saja desain makam Ahmanet. Begitu juga dengan adegan kecelakaan pesawat yang terlihat begitu nyata.

Pada akhirnya, alasan terbesar untuk menonton The Mummy adalah karena Dark Universe. Sebagai pembuka Dark Universe, The Mummy mengantarkan penonton kepada tokoh-tokoh kunci yang nantinya akan menjadi benang merah atau penghubung untuk film-film Dark Universe berikutnya.

Wednesday, June 13, 2018

Deadpool 2 Bersaing Ketat dengan Solo di Box Office

Film Deadpool 2 dari 20th Century Fox baru saja melewati akhir pekan ketiga tayang di bioskop seluruh dunia. Namun, pemasukan kotor atau bruto dari penjualan tiket masih bisa bersaing tipis dengan Solo: A Star Wars Story dari Walt Disney yang dirilis selisih sepekan.

Menurut data comScore dan Box Office Mojo, Deadpool 2 menambah USD64,9 juta atau Rp900 miliar pada akhir pekan terakhir dari 80 teritori, sedangkan Solo, dalam kurun waktu sama dari 55 teritori, menambah USD59 juta atau Rp826,8 miliar. 
Dengan penambahan itu, total bruto Deadpool 2 selama 17-20 hari adalah USD598,65 juta atau Rp8,3 triliun dari seluruh dunia. Capaian komersial ini menempatkan Deadpool 2 ke jajaran 150 film barat terlaris sepanjang masa. 

Total bruto Solo selama 10-12 hari adalah USD264,1 juta atau Rp3,66 triliun dari seluruh dunia. Capaian ini akhirnya membuat Solo mampu melewati bruto yang didapat The Force Awakens dan The Last Jedi hanya dalam tiga hari pertama di pasar domestik AS-Kanada. 

Avengers: Infinity War dari Walt Disney masih menambah pundi pemasukan pada akhir pekan keenam tayang, kurang lebih setengah dari perolehan Deadpool 2 atau Solo.

Total bruto Infinity War selama 38-40 hari tayang di 55 teritori adalah USD1,96 miliar atau Rp27,25 triliun. Dibanding dengan 18 film lain dalam seri Marvel Cinematic Universe, film ini menempati posisi terlaris pertama di dunia. Jika dipersempit ke domestik AS-Kanada, film ini berada di posisi kedua setelah Black Panther.

Tuesday, June 12, 2018

BLACK PANTHER DIPASTIKAN MUNCUL DI AVENGERS: INFINITY WAR

 
Avengers: Infinity War bakal mengahadirkan banyak karakter superhero di dalamnya. Namun, sejauh ini memang nama karakter Black Panther belum juga disebut yang akhirnya diumumkan sendiri oleh sang pemain, Chadwick Boseman.

Chadwick Boseman mengonfirmasi sendiri melalui akun Twitter miliknya @chadwickboseman pada kemunculan T’Challa alias Black Panther dalam film Avengers: Infinity War.

Dalam unggahannya tersebut, ia memamerkan sebuah video pendek yang memperlihatkan tiga buah kursi yang bertuliskan Steve Rogers, T'Challa, dan Natasha Romanoff. Video yang diambil di lokasi syuting Avengers: Infinity War tersebut menegaskan bahwa T’Challa alias Black Panther dipastikan bakal tampil di film ini.
 
 
"Here we go... #BlackPanther #InfinityWar." tulis Boseman di kicauan Twitternya. Tampak terlihat juga sebuah gendang di depan bangku yang bertuliskan T'Challa. Gendang tersebut diduga merupakan bagian dari properti yang akan digunakan untuk salah satu adegan Black Panther.

Sebelum tampil di Avengers: Infinity War, Chadwick Boseman bakal terlebih dahulu beraksi di film solo Black Panther yang dijadwalkan rilis pada 16 Februari 2018. Film tersebut akan berkisah setelah kejadian di Captain America: Civil War saat T’Challa pulang ke kampung halamannya, Wakanda.

Sementara itu, Avengers: Infinity War sendiri direncanakan tayang di bioskop pada 4 Mei 2018. Film ini akan menyorot usaha tim Avengers dan superhero lain yang berusaha menyelamatkan dunia dari ancaman musuh bernama Thanos.

VENOM DAN SILVER AND BLACK BATAL JADI BAGIAN JAGAD SINEMATIK MARVEL

 
Sebelumnya, film Venom dan Silver and Black dikabarkan bakal menjadi bagian dari Spider-Man: Homecoming di waralaba Marvel Cinematic Universe. Hal tersebut sebagaimana disampaikan salah satu produser Spider-Man: Homecoming, Amy Pascal beberapa waktu lalu. Namun kini, ia meralat pernyataannya tersebut.

Seperti diberitakan Independent, Amy Pascal yang saat ini masih tergabung bersama Sony Pictures, mengungkapkan bahwa Venom, Silver Sable dan Black Cat tidak akan berada di waralaba yang sama dengan Spider-Man: Homecoming.

Sang produser mengatakan kepada Fandango, “Sepertinya semuanya salah paham dengan perkataan saya, dan saya merasa senang bisa mengatakan ini. Semua karakter tersebut memang menjadi bagian dari jagad komik Marvel dan saling terkait satu sama lain.”

"Saat ini Spider-Man memang bagian dari MCU, seperti sejak awal saat ia diciptakan. Adapun hal lain yang dilakukan Sony, yang merupakan karakter dari komik Marvel, akan menjadi waralaba independen dan terpisah. Baik itu Venom ataupun Silver Sable dan Black Cat." tambahnya.

Venom dan Silver and Black saat ini tengah memasuki masa pra-produksi. Proyek film Venom sendiri melibatkan sutradara Ruben Fleischer dan aktor Tom Hardy. Sementara untuk film Silver and Black, ada rumor menyebutkan bahwa sutradara Prince-Bythewood sedang terlibat mengembangkan film tersebut.